Jika Anda adalah seorang penulis pemula mungkin Anda akan sedikit direpotkan dengan kalimat "biodata narasi" karena beberapa penerbit mungkin akan menuntut Anda untuk mengirimkan biodata narasi Anda bersamaan dengan naskah yang Anda kirimkan ke penerbit. Biodata narasi ini biasanya memiliki beberapa ketentuan, tergantung tujuan dari biodata narasi tersebut dibuat. Berikut adalah contoh biodata narasi milik saya.
Saya
adalah Lusia Zafina, anak ke-2 dari tiga bersaudara yang dilahirkan 20 tahun
lalu, tepatnya pada tanggal 02 Juli 1996 di Malang, Jawa Timur.
Sejak
usia 7 tahun saya diajak bertransmigrasi ke Pulau Sumatera oleh kedua orang tua
saya. Pendidikan di Sumatera yang konon tidak sesempurna pendidikan di Pulau
Jawa membuat kedua orang tua saya berambisi untuk menyekolahkan saya di Pulau
Jawa, tepatnya di Ibukota, DKI Jakarta. Saya adalah seorang alumni SMA Negeri
84 Jakarta. Berada jauh dari orang tua adalah hal terberat bagi saya saat
menempuh pendidikan disana. Berat karena selama ini saya tidak pernah melakukan
suatu hal seorang diri, melainkan bersama orang tua saya. Meskipun saya tinggal
di Jakarta dengan saudara saya, tetap saja terasa berbeda, tidak sama dengan
dulu saat saya berada dirumah. Tetapi dengan semangat yang selalu diberikan
oleh kedua orang tua saya, saya sanggup menempuh gelar alumni SMA Negeri 84
Jakarta setelah menempuh pendidikan selama tiga tahun.
Setelah
saya lulus dari SMA Negeri 84 Jakarta, saya kembali lagi ke Malang untuk
melanjutkan studi saya ke jenjang yang lebih tinggi. Saya diterima di salah
satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terkemuka di Kota Malang melalui jalur
SNMPTN dengan konsentrasi Tenik Industri, Fakultas Teknik.
Dari
riwayat belajar yang saya miliki, saya masih bisa dibilang sangat mentah dalam
hal menulis, bahkan ini bisa dibilang karya
pertama saya dalam hal cerpen. Entah mengapa sering terlintas dalam benak saya
untuk menjadi seorang penulis meskipun sejak kecil saya belum pernah
mempelajari teknik-teknik yang benar untuk menulis selain dari yang telah saya
pelajari di bangku sekolah. Terinspirasi dari beberapa teman dan senior yang
menunjukkan sapa dan hatinya melalui tulisan yang indah membuat saya tertarik
untuk ikut serta didalamnya.
Saya
mulai mencoba menulis dari menulis hal-hal yang ada disekitar saya dan
berkali-kali gagal dan mandeg ketika
ingin mencoba menulis naskah. Tetapi saya harap naskah saya kali ini dapat
menjadi langkah awal untuk mengasah kemampuan saya dalam bidang menulis dan
dalam dekade berikutnya saya berharap
agar bisa lebih mahir dalam hal menulis. Bimbingan dan kritik sangat
saya perlukan dalam meningkatkan kepuasan pembaca dalam karya saya belanjutnya. Terimakasih
Bravo lusia :)
BalasHapussangat membantu
BalasHapusIya... makasih ya..
BalasHapusTrima kasih..sangat membantu.
BalasHapusTerima kasih
BalasHapusKeren
BalasHapusMembantu sekali kak. Makasih ya....
BalasHapusLusia, kalau mau nulis sesuai EYD atau PUEBI, jgn lupa membedakan cara penulisan kata depan dan kata berimbuhan. Contoh kata depan: "di sekitar", 'di' dan 'sekitar dipisah. Contoh kata berimbuhan: "dimakan", 'di' dan 'makan' digabung. Semoga bermanfaat saran dari saya.
BalasHapusMakasih
BalasHapusTerima kasih kaaaaak, jazakillaahu khoyron...
BalasHapusTerimakasih kakak
BalasHapusBisa minta no WA mbk Lusia mksh.
BalasHapus